csss

Jumat, 08 Februari 2013

LOGIKA DAN NURANI

Ini kisah tentang seorang profesor yang bertemu dengan seorang gila. Mereka bertemu disebuah sungai yang biasa dilalui oleh sang profesor itu. Saking seringnya dia lewat jalan itu bahkan panjang dan lebar sungai itupun sudah diluar kepala si profesor tadi. Dia penasaran melihat ada seorang yang tengah mengamati seekor katak kalimantan dibibir sungai itu. Didekatinya orang itu da

n lantas ia bilang kalau katak itu bisa melompat sejauh 50 sentimeter. Orang itu kaget namun serta merta orang gila itu mengajukan pertanyaan, berapa lompatan yang diperlukan oleh katak ini untuk bisa menyeberang sungai. Tanpa berpikir panjang sang profesor itupun dengan tangkas menjawab 2500 lompatan, ya 2500 lompatan. Menhitungnya sangat mudah, karena dia tahu lebar sungai itu sejauh 1250 meter sedangkan katak itu bisa melompat sejauh 50 sentimeter. Maka jumlah lompatan yang diperlukan katak itu sudah pasti dua kalilebar sungai itu. Namun tiba tiba orang gila itu tertawa terkekeh kekeh sambil mendekat kearah sang profesor lantas dia bilang, sebanarnya katak ini hanya perlu dua lompatan, yang pertama dia melompat keair setelah itu katak akan berenang dan begitu katak sampai diujung sungai katak akan melompat lagi kedaratan, jadi katak hanya butuh dua lompatan. Sang profesor dengan muka merah meninggalkan orang itu. Pendengar, saya anda dan kita semua boleh jadi serperti profesor tadi. Pandai dalam logika namun sesungguhnya buta terhadap realita. Kita sering merasa mampu menyelesaikan segala permasalahan dengan logika, penyelesaian masalah bisa tuntas dengan argumen yang logis, segala problema diselesaikan dengan hitungan matematis. Kita sering hanya mengandalkan penyelesaian masalah lewat perhitungan mengunakan angka-angka, padahal selain jari jemari yang ada ditangan dan kaki, kta pun dianugrahi mata, telinga, BAHKAN HATI UNTUK DIJADIKAN CERMIN. Maka saya tak tahu apakah sudah saatnya kita kembali mengandalkan NURANI dalam setiap pemecahan masalah disekitar kita ? anda sendiri yang bisa mengasah ketajaman hati anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar